DONASI

وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Dan Barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, Maka mereka Itulah orang-orang yang beruntung".(At-Taghobun: 16)

Sabtu, 26 Mei 2012

PERANAN HATI MANUSIA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ، إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
"Yaitu pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih “ ( QS. As Syu’araa : 88 – 89 ).  
Hari Qiyamat adalah hari di mana segala ‘perhiasan’ dunia baik itu berupa harta, jabatan, derajat, nasab yang mulia, dan anak-anak tidak lagi ada nilainya. Hari di mana segala tebusan tidak lagi berguna. Hanya ada satu hal yang akan menyelamatkan dari kedahsyatan hari itu, yaitu hati yang bersih/selamat (qalbun salim).


Ibnu Abbas berkata, ‘Qalbun salim adalah qalbu yang bersyahadah bahwa tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh.’
Sedangkan Ibnul Qayyim r.a. berkata, ‘Tidak sempurna keselamatan qalbu secara mutlak kecuali sampai ia selamat dari 5 hal:
1.     Selamat dari syirik yang bertentangan dengan tauhid;
2.     Selamat dari bid’ah yang menyelisihi sunnah;
3.     Selamat dari syahwat yang menyelisihi perintah (syariat);
4.     Selamat dari ghoflah (kelalaian) yang bertentangan dengan dzikr (ingat);
5.     Selamat dari hawa nafsu (kecenderungan diri) yang bertentangan dengan ikhlas. 


Rasulullah SAW bersabda :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أَلاَ إِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ القَلْبُ (صحيح البخاري

“Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad ada segumpal darah. Jika ia baik, seluruh jasad akan baik pula. Jika ia rusak, maka seluruh jasad akan rusak. Ketahuilah bahwa itu adalah qalbu.” (Shahih, HR. Al-Bukhari).

Kata“qalb” dalam bahasa Indonesia artinya adalah yang berdetak yaitu jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh, namun hadits ini mempunyai makna yang dalam, makna yang pertama adalah makna yang zhahir yaitu jika segumpal darah itu baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika segumpal darah itu buruk maka buruklah seluruh tubuhnya, maksudnya jika jantung itu memompa darah kurang baik maka akan berantakan seluruh tubuhnya. Namun secara bathin berarti bahwa jika segumpal darah itu baik yaitu penuh dengan sifat-sifat yang luhur maka ucapan, penglihatan, pendengaran, dan perbuatannya pun akan luhur, dan segala-galanya penuh dengan rahmat Allah. 
Jadi qalbun salim adalah hati yang bersih dari hal-hal yang akan mengotorinya, yang selamat dari hal-hal yang akan merusaknya, dan yang terhindar dari segala penyakit-penyakit hati yang akan menggerogotinya. Dalam hal ini ia bermakna bahwa orang yang memiliki qalbun salim maka ia akan terhalangi dari sifat-sifat hati yang buruk seperti munafik, riya’, sombong, dengki, hasad, su-udz zhonn dan seterusnya, dan sebaliknya dalam hatinya akan tumbuh subur sifat-sifat baik seperti sabar, tawadhu’,  jujur, pemaaf, penyantun dan sifat baik lainnya.
Apabila seorang hamba memiliki qalbu yang salim akan muncul darinya amalan-amalan yang shalih dan kesungguhan dalam beramal guna mencapai kebahagiaan di kehidupan akhirat. 
Allah SWT berfirman :

فإذا جاءت الطامة الكبرى
يوم يتذكر الإنسان ما سعى
 وبرزت الجحيم لمن يرى
فأما من طغى
وآثر الحياة الدنيا
فإن الجحيم هي المأوى
وأما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى
فإن الجنة هي المأوى
“Maka apabila hari kiamat telah datang. Pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya. Dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang yang takut kepada kebesaran Rabbnya, dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya.” (An-Nazi’at: 34-41)